Kamis, 18 Februari 2016

aku sudah terbiasa sendiri

Aku Sudah Terbiasa Sendiri

Aku sudah  terbiasa sendiri. Berteman dengan sepi dan kadang hari-hari ini terasa membosankan, hampir semua hal yang ada dihidupku ku lakukan sendiri selagi ku memang bisa melakukannya sendiri, membosankan memang. Menyebalkan rasanya ketika harus ngeliat teman-teman berkumpul dengan teman lainnya, yeah mungkin bisa dibilang sahabat. Saat mereka asyik mengisi hari-hari mereka dengan kebersamaan dan keceriaan, kau bisa bayangan apa yang ku lakukan ? aku hanya berusaha menyibukkan diri ku sendiri. Hidup sendiri tanpa seorang sahabat dan berteman teman sepi huh memang menyebalkan.

Dan Sampai saat inipun ‘’SAHABAT’’ menjadi kata yang abstrak bagiku, aku ingin sekali ngerasain benar-benar punya sahabat, sahabat yang benar-benar nyata. Ketika kebersamaan kami menjadi hal yang  ku tunggu-tunggu. Ketika mereka selalu ada di sini mendengar ceritaku. Ketika mereka selalu mengerti apa yang aku rasakan. Ketika aku berani memberikan kepercayaanku dengan meluapkan segalanya pada mereka. Ketika aku tidak perlu merasa selalu sendiri. Ketika aku bisa menyadari ‘sahabat’ benar-benar ada.
aku terbiasa sendiri, bukan berarti aku bisa hidup sendiri. Aku melakukan semuanya sendiri bukan berarti aku menikmati semua dunia ku. Masih ingat dulu ada salah satu teman kelas yang  tanpa berpikir dulu menyampaikan komentarnya tanpa ku minta, sebuah rangkaian kalimat yang menusuk hati “kamu itu manusia yang paling egois. Kamu hanya mempikirkan dirimu sendiri dan kamu itu hanya sibuk pada dunia mu sendiri tapa memperdulikan orang lain”. Kau tau kawan ? kau tak tau apa-apa tentang hidup ku, kau bilang  aku manusia egois, kau bilang aku hanya sibuk dengan dunia ku sendiri. Tak sadar kah kau, aku merelakan orang yang sangat kusayang untuk mu. Masih egois kah diriku ? masih tak pedulikah aku dengan orang lain ? setelah apa yang ku lakukan untuk mu.

Membicarakan kata “persahabatan”, memori ingatan ini kembali kemasa-masa SD masa kanak-kanak yang penuh dengan keceriaan. Disaat itulah aku benar-benar memiliki sahabat, sahabat-sahabat  yang selalu ada bersamaku. Mereka yang selalu ngelindungi ku dari anak-anak nakal, mereka yang selalu ngehapus air mata ku saat aku nangis, kemana-mana bareng. Semuanya berubah saat memasuki jenjang SMP. Kami semua berpisah, aku sendiri yang tak satu sekolah dengan mereka. Satu tahun setelah masuk SMP hubungan persahabatan kami tetap berjalan seperti biasa, ngumpul bareng, lebaran bareng, ngaji bareng. Tapi itu semua gak berjalan lama, beberapa bulan kemudian kami sibuk dengan aktivitas kami masing-masing, ditambah lagi kami tidak satu sekolah semua terasa semakin jauh. Dari situ aku benar-benar ngerasa sendiri, diSMP sendiri aku tidak punya sahabat seperti mereka aku lebih suka menyibukkan diriku keperpustakaan sekolah. Aku lebih suka menyendiri dari pada kumpul-kumpul dengan teman lain.
Dan untuk Teman-teman masa kecilku dulu, apa kabar hidupmu sekarang? Bahagia kah kalian bersama teman-teman baru, dunia baru ? Aku harap iya, teman. Apakah kalian merindukan ku ? Jangan lupakan aku, teman masa kecil yang dulu pernah (mungkin) membuat kalian menangis atau pun terawa.
Aku benar-benar merindukan kalian. Sampai dibangku kuliah pun posisi kalian tak tergantikan oleh siapapun. Kawan, aku benar-benar kesepian disini aku membuuhkan kalian disini. Aku memang terbiasa sendiri tapi bukan berarti aku bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan siapapun.


__Uyha_my story__

1 komentar: