Minggu, 21 Februari 2016

bersyukur

Seharusnya Aku Bersyukur Atas Semua Nikmat Ini
Kadangkala hidup tak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. Kadang hidup ini tak seperti yang kita harapkan. Kadang kenyataan yang terjadi seperti tak pernah berpihak pada kita. Pernahkah kau merasa jika kau adalah orang paling tidak beruntung sedunia?
Pernahkah kau merasa jika kau tidak berguna?
Pernahkah kau merasa jika Allah tidak adil kepadamu?
Atau bahkan kau sedang merasakan itu ?

Kawan ...........  !!!
kadang kala aku pun merasakan hal yang sama seperti itu.
Kadang aku ingin bertanya pada_Nya,
Mengapa aku tidak seperti mereka?
Mengapa aku tidak terlahir sebagai anak konglomerat?
Mengapa aku tidak terlahir cantik menawan ?
Mengapa aku tidak terlahir dengan otak brilian?
Mengapa aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan?
Mengapa aku tak punya banyak teman?
Mengapa aku selalu sendirian?
Mengapa aku tidak terlahir seperti ini ?
Mengapa tak satu pun kelebihan Engkau selipkan di dalam diriku ini ?
Aku lelah Ya Rabb, harus menjadi seorang pecundang seperti aku ini. Aku letih selalu terlupakan dan terbelakang, selalu menjadi yang terakhir bukan yang pertama dalam segala hal, aku malu jika bertemu orang, aku minder jika berhadapan dengan teman-temanku. Katanya Allah itu adil, tapi nyatanya? Apa ini yang dibilang adil?

Cantik...................? Ahh...... dengan tubuh yang gemuk dan pendek seperti ini apakah aku masih bisa dibilang cantik. Mana ada cantik-cantiknya. Modis.................? Aku tidak mengerti fashion dan tidak memiliki uang banyak untuk membeli itu semua. Style ku bisa dibilang biasa-biasa saja, pakaian yang ku gunakan sepertinya hanya itu-itu saja. Aku tidak mempunyai barang-barang bermerk. Paling mahal harganya seratus lima puluh ribu. Pintar? Hmmmm IP ku dikampus saja masih tergolong biasa-biasa saja. Teman.................? Percaya atau tidak jumlah teman-teman yang aku miliki bisa dihitung dengan jari. Itu karena aku sangat  pemalu. Aku tidak mudah bergaul dengan orang-orang sekitar. Kelebihan.............? Haha kelebihan apa coba...............? Kelebihan berat badan sih bisa jadi. Sampai mau beranjak usia 21 tahun aku hidup di dunia, aku tidak tahu minat dan bakat ku ini di bidang apa. Nyanyi.........? Suaraku cempreng begini mana bisa nyanyi dengan merdu. Seni.........? Aku tidak bisa bermain alat musik. Olahraga..........? Kalau aku suka olah raga mungkin badanku proporsional. Sayangnya aku tidak suka dengan hal-hal yang melelahkan. Nulis..............? Nulis apa................? Diary...............? Haha. Masak?............. Ahh.... sejak kapan pula aku bisa masak, bumbu dapur pun aku tidak begitu banyak tau, mana tumbar, mana miri, mana lada ohhhh aku masih bingung untuk membedakannnya.
Jadi apa kelebihanku? 
Tak ada satupun yang bisa dibanggakan dari ku. Kadang aku iri jika melihat teman-temanku, mereka anak orang kaya. Mereka bisa membeli apa saja yang mereka inginkan. Dengan uang segalanya bisa menjadi nyata. Oh Ya Tuhan lagi-lagi masalah uang.
Orang pintar, IP mereka tinggi Sedangkan aku selalu rendah padahal aku sudah susah payah belajar. Terlebih lagi orang yang pandai berbicara, aktif di kelas pasti dikenal dosen dan mendapat nilai bagus. Aku? Selalu pasif di kelas. Tidak bisa berpikir kritis. Benci debat.
Orang lain punya banyak teman, selalu have fun bersama teman-temannya. Aku? Perasaan temanku hanya itu-itu saja. Mungkin karena aku jutek jadi orang-orang enggan berteman denganku. Lebih tepatnya aku tidak bisa cepat akrab dengan orang baru, aku selalu kebingungan jika berhadapan dengan orang baru. Intinya aku tidak bisa basa-basi. Karena aku lebih suka to the point. L
Aku jadi lebih suka melakukan semua hal sendirian. Bisa dibilang autis. Saking seringnya sendirian, semakin sini aku rasa aku semakin anti sosial! Oh my God!
Orang berbakat, mereka bisa menyalurkan bakatnya dengan baik. Teman-teman ku bisa menjadi artis, model, penyanyi, pemain band, MC, asdos, guru, pengusaha, chef dll. Sedangkan aku? TIDAK BISA APA-APA.
Sudah jelas kan, aku ini tidak berguna. Tidak ada yang bisa aku banggakan. Tapi ternyata aku hanya selalu melihat ke atas. Aku terlalu naif, aku tidak pernah bersyukur atas semua yang telah Allah berikan untukku. Aku benar-benar tidak tau diri, tidak tau rasa bersyukur L
Betapa beruntungnya aku memiliki keluarga yang sangat menyayangi ku. Aku masih punya rumah. Sedangkan lihatlah anak-anak yatim piatu dan anak-anak jalanan. Mereka tidak punya orang tua, tidak punya rumah, dan tentu saja kurang kasih sayang orang tua. Mestinya aku bersyukur, orang tua ku masih mampu membiayai hidupku. Anak macam apa aku ini yang tidak pernah menghargai perjuangan orang tuaku ? L
          

Aku dianugrahi anggota tubuh yang lengkap oleh Allah. Tapi masih saja aku mengeluh tentang parasku yang tidak cantik. Harusnya aku bersyukur, lihatlah orang-orang yang cacat fisik. Bagaimana rasanya harus menjalani hidup tanpa anggota tubuh yang lengkap? Astaghfirullahaladzim aku tak sanggup untuk membayangkannya.
Allah masih sayang padaku, mungkin jika parasku cantik aku bisa jadi bahan permainan lelaki tak bertanggung jawab ! Percayalah lelaki baik-baik hanya untuk wanita baik-baik. Dan ternyata sebejad-bejadnya seorang lelaki terhadap wanita, mereka nantinya akan memilih wanita baik-baik yang bisa menjaga harga dirinya.
Mengenai kecerdasan, harusnya aku bersyukur karena aku masih dianugrahi otak. Sedangkan orang-orang cacat mental diluar sana harus hidup dengan kondisi seperti itu. Mungkin aku saja yang pemalas untuk menuntut ilmu, atau mungkin juga jika aku pintar aku akan menjadi sombong sehingga Allah tidak menganugrahkan kecerdasan berfikir kepadaku.
Soal teman-temanku, mungkin Allah sengaja mengirim orang-orang pilihan untuk berteman denganku sehingga aku tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif. Lihatlah diluar sana banyak kasus remaja yang hamil di luar nikah, pecandu narkoba, dll. Sekali lagi aku harus bersyukur kepada Allah atas semua ini.
Mungkin soal minat, bakat dan passion, itu sebenarnya bisa dilatih dan ditekuni sendiri. Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Sekarang aku mulai belajar menulis, seperti apa yang sedang ku jalani sekarang aku harap suatu saat aku bisa menjadi penulis profesinal. Optimis pasti bisa J
Betapa kufurnya aku dengan semua nikmat dan anugerah yang Allah berikan kepadaku. Aku terlalu naif untuk bersyukur atas segala yang aku miliki. Maafkan aku ya Allah telah menjadi manusia yang sombong. Terimakasih Ya Rabb atas semua ini. Aku sangat bersyukur dan aku bahagia. J Aku benar-benar bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan pada ku. Nikmat Iman dan Islam, nikmat sehat. Betapa tidak tau dirinya diriku ini. Maafkan aku telah menjadi orang yang tidak tau diri, telah menjadi orang yang sombong dan tidak tau mensyukuri segala nikmat yang kau berikan. Maafkan aku dan terimakasih untuk semua ini aku benar-benar bersyukur dan bahagia atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada ku.




__Uyha_kak Gina Ruliana__ J  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar